Bisnis Vape di Jakarta Omzet Rp30 Juta/Bulan

By | 5 Mei 2024

Bisnis vape atau rokok elektrik semakin merambah kalangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Jakarta. Fenomena ini tidaklah mengherankan mengingat pertumbuhan pengguna vape yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Seiring dengan hal ini, pemilik gerai seperti Sandy di Kemanggisan, Jakarta Barat, menemukan potensi bisnis yang menarik. Modal awal yang terjangkau, sekitar Rp35 juta termasuk sewa tempat, menjadi salah satu daya tarik utama bisnis ini.

Bisnis Vape

Modal Awal dan Regulasi Perpajakan Bisnis Vape di Jakarta

Salah satu angin segar bagi bisnis vape adalah dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.164/PMK.010/2017 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau. Aturan ini tidak hanya melegalkan produk HPTL (Hasil Pengolahan Tembakau dan Lilin), termasuk vape, tetapi juga memberikan kepastian hukum bagi para pelaku usaha vape. Dengan demikian, pelaku bisnis seperti Sandy tidak lagi cemas akan razia atau masalah hukum terkait produknya.

Pertumbuhan dan Prospek Bisnis Vape di Jakarta

Peningkatan omzet bisnis vape juga menjadi daya tarik lainnya. Virdsam Prediksi melaporkan peningkatan omzet hingga 50-60 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan pengguna baru serta keunggulan harga yang kompetitif dibandingkan dengan rokok konvensional.

Varian Produk dan Preferensi Konsumen

Tidak hanya itu, vape juga menawarkan alternatif yang menarik bagi perokok konvensional. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar Aji Nalo dalam vape relatif rendah dibandingkan dengan rokok konvensional, sehingga vape dianggap lebih aman. Ini menjadikan vape sebagai pilihan menarik bagi perokok yang ingin mengurangi risiko kesehatan tanpa harus sepenuhnya berhenti merokok.

Tantangan dan Peluang Bisnis Vape di Jakarta

Variasi produk juga menjadi strategi penting dalam menarik pelanggan. Toko Sandy menyediakan berbagai ukuran likuid dengan harga yang beragam, serta berbagai model alat vape mulai dari model starter kit hingga yang lebih mahal dengan garansi. Meskipun likuid impor, terutama dari Angkanet, masih menjadi favorit di pasar, produk lokal juga memiliki pangsa pasar sendiri. Namun, tantangannya adalah untuk meningkatkan kualitas produk lokal agar dapat bersaing lebih baik dengan produk impor.

Ketahanan Alat Vape

Meskipun demikian, bisnis vape di Jakarta juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah meningkatkan kualitas produk lokal agar dapat bersaing dengan produk impor. Pelaku bisnis perlu fokus pada inovasi dan peningkatan kualitas produk untuk memperkuat posisi mereka di pasar. Selain itu, pendekatan pemasaran yang cerdas juga diperlukan untuk menarik konsumen dan memperluas pangsa pasar.

Secara keseluruhan, bisnis vape di Jakarta menawarkan potensi yang menarik bagi para pelaku UKM. Dengan modal awal yang terjangkau, keuntungan dari regulasi perpajakan yang baru, serta pertumbuhan pengguna yang terus meningkat, bisnis ini memiliki prospek yang cerah di masa depan. Namun, untuk berhasil dalam bisnis ini, pelaku usaha perlu fokus pada Angka Setan, peningkatan kualitas produk, dan pendekatan pemasaran yang cerdas.

Tinggalkan Balasan