Penanganan Stroke Non Bedah di RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Bali

By | 12 September 2024

RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah di Bali dikenal sebagai salah satu rumah sakit rujukan utama di Indonesia bagian timur. Rumah sakit ini menawarkan berbagai layanan medis berkualitas, termasuk penanganan stroke non bedah yang melibatkan teknik-teknik canggih seperti trombektomi, coiling, dan clipping. Layanan ini menjadi solusi bagi pasien stroke yang membutuhkan penanganan segera tanpa harus melalui operasi bedah terbuka. Dengan metode-metode tersebut, RSUP Ngoerah terus berupaya meningkatkan kualitas hidup pasien stroke melalui perawatan yang lebih aman dan efektif. Berikut Artikel Tentang Penanganan Stroke Non Bedah di RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Bali.

Penanganan Stroke Non Bedah di RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Bali

Kerjasama dengan RS Pusat Otak Nasional (PON) Jakarta

Dalam meningkatkan kualitas layanan penanganan stroke, RSUP Ngoerah menjalin kerjasama strategis dengan RS Pusat Otak Nasional (PON) Jakarta. Kolaborasi ini melibatkan pertukaran pengetahuan dan keterampilan antara tenaga medis dari kedua rumah sakit. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menegaskan pentingnya layanan ini untuk meningkatkan kualitas hidup pasien stroke di seluruh Indonesia. Dukungan ini diharapkan dapat memperluas akses terhadap teknologi Beting 6D terkini, sehingga pasien stroke dari berbagai wilayah dapat menerima perawatan yang optimal.

Apa Itu Stroke?

Stroke merupakan kondisi medis serius yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu, baik akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Menurut situs resmi Kementerian Kesehatan, stroke dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak, yang berdampak pada kemampuan tubuh dalam mengendalikan fungsi-fungsi vital. Penyebab utama stroke meliputi tekanan Data Singapore tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, merokok, dan gaya hidup yang tidak sehat. Tanpa penanganan yang cepat, stroke dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak, disabilitas, atau bahkan kematian.

Metode Penanganan Non Bedah untuk Pasien Stroke di RSUP Ngoerah

RSUP Ngoerah menawarkan beberapa metode penanganan non bedah untuk pasien stroke, yang dirancang untuk meminimalkan risiko dan mempercepat pemulihan pasien:

  • Trombektomi: Trombektomi adalah prosedur medis untuk mengeluarkan atau menyedot bekuan darah dari pembuluh darah otak yang tersumbat. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan kateter melalui arteri di pangkal paha atau lengan, yang kemudian diarahkan menuju lokasi bekuan darah di otak. Metode ini efektif untuk menangani stroke iskemik yang disebabkan oleh penyumbatan besar pada pembuluh darah otak, sehingga dapat memulihkan aliran darah dan mengurangi kerusakan otak.
  • Coiling: Coiling adalah teknik penanganan stroke yang melibatkan pemasangan coil atau kawat tipis ke dalam aneurisma (kantung pembuluh darah yang berisiko pecah). Prosedur ini bertujuan untuk menutup aneurisma dari dalam, sehingga mengurangi risiko pecahnya pembuluh darah. Coiling dilakukan dengan menggunakan kateter yang dimasukkan melalui arteri, dan merupakan pilihan yang lebih aman dibandingkan operasi bedah terbuka.
  • Clipping: Clipping adalah tindakan menyumbat kantung pembuluh darah yang melebar (aneurisma) untuk mencegah pecahnya pembuluh darah. Prosedur ini melibatkan pemasangan klip logam kecil pada leher aneurisma untuk menghentikan aliran darah ke dalamnya. Meskipun clipping memerlukan pembedahan, teknik ini tetap termasuk dalam kategori non bedah dibandingkan prosedur bedah otak terbuka yang lebih invasif.

Kasus Penanganan Coiling pada Pasien dari Nusa Tenggara Timur

Salah satu contoh keberhasilan penanganan stroke non bedah di RSUP Ngoerah adalah kasus pasien dari Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pasien ini mengalami aneurisma dan berhasil ditangani dengan prosedur coiling yang dilakukan oleh tim medis RSUP Ngoerah bekerja sama dengan RS PON Jakarta. Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya penanganan stroke yang cepat dan tepat waktu, terutama bagi pasien yang berasal dari daerah terpencil dengan akses medis terbatas. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh untuk pengembangan layanan serupa di wilayah-wilayah lain.

Harapan dan Rencana Pengembangan Layanan Stroke di Indonesia

Dalam upaya memperluas akses terhadap penanganan stroke non bedah, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menargetkan penerapan layanan trombektomi dan coiling di seluruh Indonesia. Harapannya, pada tahun 2024, seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia sudah mampu menyediakan layanan bedah otak terbuka, termasuk teknik-teknik non bedah seperti yang tersedia di RSUP Ngoerah. Pengembangan ini tidak hanya akan meningkatkan kemampuan rumah sakit di seluruh negeri, tetapi juga memastikan bahwa lebih banyak pasien stroke dapat menerima perawatan tepat waktu, mengurangi risiko Paito Warna HK 6D, dan memperbaiki kualitas hidup mereka.

Kesimpulan

Penanganan stroke non bedah di RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah Bali telah membuktikan efektivitasnya dalam meningkatkan kualitas hidup pasien stroke tanpa harus melalui operasi invasif. Dengan metode seperti Paito Warna HK, coiling, dan clipping, rumah sakit ini mampu memberikan solusi perawatan yang lebih aman dan cepat. Kerjasama dengan RS PON Jakarta dan dukungan dari pemerintah menjadi kunci dalam pengembangan layanan ini ke seluruh Indonesia. Diharapkan, akses yang lebih luas terhadap penanganan stroke yang canggih ini dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa dan mengurangi dampak jangka panjang stroke pada masyarakat.

Tinggalkan Balasan