Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia, dan di Indonesia, penyakit ini menempati posisi kedua sebagai penyebab utama kematian. Meskipun tingkat kematiannya tinggi, yang lebih mengkhawatirkan adalah tingginya risiko kecacatan yang ditimbulkan oleh stroke. Stroke dapat menyebabkan berbagai disabilitas, mulai dari gangguan berbicara hingga lumpuh total. Bahkan, banyak pasien stroke yang harus hidup dengan kecacatan seumur hidup. Berikut Artikel Tentang Pengobatan Stroke di Indonesia: Tindakan Coiling dan Clipping.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan bahwa stroke memberikan dampak serius terhadap kesehatan masyarakat di Indonesia. Kementerian Laksana Petir (Kemenkes) telah mengidentifikasi stroke sebagai salah satu masalah kesehatan utama yang memerlukan perhatian khusus. Oleh karena itu, berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan layanan kesehatan dalam penanganan stroke di Indonesia.
Upaya Kemenkes dalam Transformasi Layanan Kesehatan
Dalam rangka memperkuat sistem layanan kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluncurkan program transformasi layanan kedua, yang fokus pada peningkatan penanganan penyakit kritis, termasuk stroke. Salah satu langkah signifikan yang diambil oleh Lion Gapat adalah meningkatkan kualitas layanan di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Jakarta dan RSUP Ngoerah Bali. Kedua rumah sakit ini menjadi pusat rujukan nasional untuk penanganan stroke dan tindakan neuro-intervensi.
Penanganan stroke kini berfokus pada tindakan medis yang lebih canggih seperti coiling dan clipping aneurisma. Kedua prosedur ini telah terbukti efektif dalam mengatasi pecahnya pembuluh darah otak yang sering kali menjadi penyebab utama stroke. Dengan peningkatan layanan ini, diharapkan pasien stroke dapat mendapatkan pengobatan yang lebih cepat dan tepat, sehingga menekan angka kecacatan dan kematian akibat stroke.
Penjelasan tentang Aneurisma sebagai Penyebab Stroke
Salah satu penyebab umum terjadinya stroke adalah aneurisma, yaitu kondisi di mana dinding pembuluh darah otak melemah dan menggelembung. Dr. Mursyid Bustami, seorang ahli bedah Live Draw HK 4D terkemuka di Indonesia, menjelaskan bahwa aneurisma merupakan penyebab utama dari pecahnya pembuluh darah otak, yang akhirnya menyebabkan stroke hemoragik.
Aneurisma sering kali tidak menimbulkan gejala sebelum pecah, sehingga banyak kasus stroke terjadi secara tiba-tiba tanpa peringatan. Beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami aneurisma antara lain gaya hidup yang buruk, seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, penting untuk melakukan deteksi dini aneurisma sebelum pecah dan menyebabkan stroke.
Tindakan Pencegahan dan Pengobatan Stroke
Dua tindakan medis yang sering dilakukan untuk mencegah dan mengobati aneurisma adalah coiling dan clipping.
Coiling Aneurism
Coiling merupakan salah satu prosedur medis untuk mengatasi aneurisma. Dalam prosedur ini, dokter akan memasukkan Live Draw Hongkongpools atau kawat logam tipis ke dalam aneurisma melalui kateter yang dimasukkan dari arteri di pangkal paha. Kawat ini berfungsi mengisi ruang aneurisma dan membantu mencegah pecahnya pembuluh darah. Coiling dianggap sebagai prosedur yang minim invasif dan memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam mencegah stroke pada pasien dengan aneurisma.
Clipping Aneurism
Clipping aneurism adalah prosedur bedah terbuka di mana dokter bedah akan memasang klip logam kecil di leher aneurisma untuk menghentikan aliran darah ke bagian yang lemah pada pembuluh darah. Prosedur ini lebih invasif daripada coiling, tetapi tetap menjadi pilihan utama dalam kasus aneurisma yang sulit dijangkau atau terlalu besar. Dengan menghentikan aliran darah ke aneurisma, risiko pecahnya pembuluh darah dapat diminimalkan.
Kedua prosedur ini memiliki peran penting dalam mencegah terjadinya stroke dan mengurangi risiko kecacatan atau kematian bagi pasien yang telah terdiagnosis dengan aneurisma.
Trombektomi sebagai Terapi Pengobatan Penyumbatan
Selain aneurisma, penyumbatan pembuluh darah otak juga menjadi penyebab utama stroke, terutama stroke iskemik. Untuk mengatasi penyumbatan ini, trombektomi menjadi salah satu pilihan terapi yang efektif. Prosedur trombektomi melibatkan penggunaan alat khusus untuk mengeluarkan bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah di otak. Setelah bekuan darah diangkat, aliran darah ke otak kembali lancar, sehingga mengurangi kerusakan jaringan otak yang terjadi akibat stroke.
Trombektomi telah terbukti efektif dalam menyelamatkan nyawa pasien dan memulihkan fungsi tubuh mereka yang mengalami stroke iskemik. Prosedur ini sangat penting dilakukan dalam waktu sesegera mungkin setelah gejala stroke muncul, karena semakin cepat aliran darah ke otak dipulihkan, semakin besar kemungkinan pasien untuk sembuh tanpa mengalami kecacatan permanen.
Rencana Pengembangan Layanan Bedah Aneurisma di Seluruh Indonesia
Kementerian Kesehatan menyadari bahwa akses terhadap layanan kesehatan yang memadai untuk penanganan stroke belum merata di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan rencana untuk mengembangkan layanan neuro intervensi di 34 provinsi di Indonesia. Hal ini bertujuan agar rumah sakit di daerah-daerah mampu melakukan intervensi bedah otak terbuka, termasuk coiling dan clipping aneurisma, yang selama ini hanya tersedia di rumah sakit besar di kota-kota besar.
Pengembangan layanan ini sangat penting untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat Indonesia, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil, memiliki akses yang setara terhadap layanan medis untuk penanganan stroke. Harapan ke depannya adalah dengan adanya layanan ini di seluruh provinsi, angka kematian dan kecacatan akibat stroke dapat ditekan secara signifikan.
Kesimpulan
Peningkatan layanan kesehatan dalam penanganan stroke merupakan langkah penting yang diambil oleh pemerintah Indonesia, terutama melalui program transformasi layanan yang dilakukan oleh Kemenkes. Prosedur coiling dan clipping aneurisma, serta trombektomi, adalah upaya-upaya medis yang sangat efektif dalam menangani stroke dan mencegah kerusakan yang lebih parah. Selain itu, rencana pengembangan layanan bedah aneurisma di seluruh Indonesia memberikan harapan besar bagi pasien stroke di seluruh penjuru negeri.
Dengan peningkatan akses terhadap layanan kesehatan yang lebih baik, diharapkan angka kematian dan kecacatan akibat stroke di Indonesia dapat berkurang, dan masyarakat bisa mendapatkan pengobatan yang cepat dan tepat. Harapan untuk layanan kesehatan yang lebih merata di seluruh provinsi ini menjadi fondasi untuk menciptakan sistem kesehatan yang lebih kuat dan tanggap dalam menangani penyakit kritis seperti stroke.